Lburan se-minggu udah smester paling enak memang waktunya santai. nggak mikirin sekolah apalagi nilai-nilai yang jeblok plus tugas yang numpuk. banyak remaja lain memanfaatkan waktu liburan ini dengan sebaik mungkin. ada yang hang out bareng gank-nya, ada yang pulang kampung dan masih banyak alternative lain untuk menghabiskan liburan tanpa mikirin Tentang sekolah.
Seperti saya dan saudari-saudariku yan menghabiskan waktu liburan di RS. Asli, seminggu Full ngga kurang ngga lebih dari awal lubran sampe akhir libran itu di rumah sakit. pasti ada yang bertanya kenapa di rumah sakit. singkatnya Karena seorang wanita yang telah melahirkanku, harus terbaring di Rumah sakit. yUPS.. ibu,ku harus di oprasi karena peyakit miom yang ada di kandungannya sejak 10 tahunyang lalu. kebayang ngak klw ada penyakit yangsudah tersimmpan selama 10 tahun, gimna menderitanya kamu menhan sakit. dua hari pertama sih belum di oprasi karena Hb alias Hemoglobinnya Kurang, makanya harus transfusi darah. mna nyari yang gol. darah O di keluargaku itu susah karena rata-rata gol. darahnya A atau B. ayahku saja golongan darahnya A. Untung saja ada saudara sepupuku yang punya gol darah O.
Sumpah, aku orangnya paling nggak bisa liyat hal-hal yang seperti jarum suntik, darah, aroma alkohol dan saudara-saudaranya. nggak heran klw di sini cuma kakak.ku yang paling di harapkan. pernah satu kali waktu ibu sudah di oprasi, dia sudah dipindahkan di ruang I.C.U. aku bergantian dengan saudariku untuk menjaga ibu karena dia harus membeli obat dari dokter. alhamdulillah di I.C.U ibu sudah sadar, kulihat inpus yang tertancap di tangannya tiba-tiba seorang suster datang dengan membawa 3 buah jarum suntik yang lumayan besar. Ampunn dah.. !!! oh Tuhan.. ngga sangup lyat itu, aplagi kulihat ibu yang menhan jeritannya. ketika jarum suntik pertama masuk ke tangannya aku mencoba bertahan walau keplaku sudah tersa puyeng, pas yang kedua.. aku sudah nggak tahan lagi. menoba keluar dari ruangan itu semuanya sdah terlihat gelap. ya.. ngga salah lagi aku pingsan tepat di depan pintu masuk ruang I.C.U, seorang suster yang tadi keluar dari ruangan itu kulihat dengan agak rabun. dia menentengku masuk ke I.C.U. mrncoba untuk memulihkan perasaan dan penglihatanku. ngga lama kemudian kaka.ku datang, walaupun belum terlalu pulih aku belari ke kamar tempat ibu di rawat kemarin. Hfft.. klw bukan karena ibu mana mau sya menginjakkan kaki ke sini.