gemetar, ketakutan, sesak yg memenuhi rongga dada itu yang ku rasakan saat ini. kemudian terungkap menjadi bulir-bulir air mata yg ku tahan untuk tidak tumpah sejak semalam rasanay seperti menelan pil pait, yg paitnya tiada tara.lalu bingung, ketidakpastian hubungan yg rasanya lebih menyakitkan dibanding patah hati karena dia tlah milik orang lain. dan akhirnya, sebisa mungkin saya bertahan tapi yg bersangkutan merasa tidak nyaman. (tunggu, biarkan dulu air mata ku menjadi jedah dari tulisan ini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar