Seketika saya menatap hujan mengguyur kota daeng dengan cukup deras. Saya tak pernah bisa menahan rasa dingin. Tapi, kali itu ku biarkan dingin menusuk tulangku. Menikmati sejuk yang berlebihan melalui pori-poriku.
Bebrapa menit yg lalu, ku cba menhubungi lelaki.ku, ya.. my man. Tapi, sepertinya enggan untuk berkomunikasi denganku. Entahlah..dia terlalu men-judge ku sebagai seorang penipu yg perlu selalui dicurigai, walopun katanya waspada bukan curiga. Pada kenyataannya itu membuatku sangat tidak nyaman. Saya tidak tau harus melakukan apa, sy juga bukan seorang politikus yg mengumbar janji agar mendapat posisi yg nyaman di ruang DPR. Sy hanya perempuan biasa, bahakan sangat biasa, sederhana, dan sy melakukan apa yg saya sukai.
Saya bukan malaikat. Saya manusia, punya nafsu, akal, berbuat kesalahan. Khilaf, dan berbuat tingkah manusia normal lainnya. Kiini, jemari tanganku saling menggenggam. Terlalu banyak hal yang bermain di otakku. Saya masih tidak mengerti tentang dunia yg sempit ini. Diriku pun tak bisa ku pahami. Mataku slalu saja ingin megeluarkan aliran-aliran air yg tersedia disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar