Kita tinggal
menghitung hari yang berganti bulan untuk bersama, tak ada yang bisa ku sesali
selain tetap mencintaimu. Tak ada yang bisa ku lakukan selain tetap terus
melanjutkan persiapan menuju hari yang orang sebut hari bahagia kita…
Akhir-akhir ini
saya sering mendapat ucapan selamat, dan orangorang yang mengajak untuk
bersalaman.. menurut mereka itu adala sesuat hal bahagia.. sedangkan
menurutku.. “mungkin awal kebahagiaan yang nyata” .. mungkin kamu tau, sy orang yang begitu pemalu
mengahadpi orang-orang.. berbicara hanya sesekali saja, atau terkadang ketika
orang-orang membutuhkan jawaban atas pertanyaan yang mereka lontarkan untukku. .
sy hanya mempu tersenyum… bingun.. kata apa yang harus ku ucapkan..
Ketka seseorang
bertanya padaku, “udah siap beruamh tangga kah , ul??” saya hanya tersenyum dan
menjawab insya allah.. tapi ternyata setiap pertanyaan itu mempunyai lanjutan pertanyaan seperti ini “sudah.. sholat
istikharah??” ya … pertanyaan yang cukup membuat hati saya terenyuk setiap kali
mendengarnya.. “tentu saja sudah.. jauh har sebelum kamu mengambil keputusan yg
berani itu..
Bahkan, di
setiap sujudku saya slalu menyebut namamu stetlah nama kedua orangtua ku.. dan
meminta petunjuka pada Sang Khalik
“yaa Allahh..
jika Muhammad zulfikar bukanlah jodoh yang kau pilihkan untukku… jika ia tidak
baik untukku dan agamaku.. jauhkanlah ia dariku Ya Allah, ampunilah segala
khilafku bersamanya.. jangan kau biarkan kami terlalu larut dalam api syaitan
yang terkutuk… aamiinnn”
Semakin saya
ingin menjauhi mu, semakin nyata Allah member petunjuk untuk mendekatkanku
padamu.. kaukah jodoh itu???
Insya Allah
kaulah pilihan Allah untukku. Meski dirimu tak searif Abu Bakar assiddiq, tak
sebebrani Umar bin Khattab, tak setampan Ali bin abi Thalin dan juga dirimu tak
sekaya Usman bin Affan… kamu hanyala lelaki akhir zaman yang harus ku sdari
bahwa kelak kau tak sehebat yang diharapkan.. namun akan membimbingku kepada
jalan Allah ,senantiasa berikhtiar dan memberi safa’at.
Kamu adalah
lelaki ahir zaman yang mempunyai segudang cerita masa lalu.. masa lalu yang
cukup membuatmu tersipu malu kala mengingatnya, namun menggores hatiku.. masa
lalu yang menjadi pelajaranmu kini, masa lalu yang indah namun menyakitiku,…
Kamu adalah
pilihan Allah untukku, yang sempat singgah di hati beberapa perempuan lain.. miris..
menyayat jiwa.. sebagaimana kamu pernah bahagia bersama mereka, mungkin tak
sebahagia bersamaku.. lagi dan lagi saya harus sadar.. kamu bukan milikku..
kamu adalah Milik Allah, yang akan dititipkan padaku untuk ku jaga..di untuk ku
hormati sebagai suami kelak.
Tak bisa
dipungkiri,bahwa akupun tidaklah semulia khadija, setaqwa aisyah , setabah
halimah serta tak secantik zulaikha,, aku hanyalah perempuan akhir zaman.. yang
mencoba menjadi sandaranmu dikala senang, penyejuk dikala susah.. dan juga
mencoba menjadi air dikala engkau berkbar menjadi api.
Aku hanyalah
perempuan akhir zaman.. manusia biasa.. yang begitu mudah tergores hatinya..
yang jiwanya terlalu rapuh.. bahkan diriku pun tecipta dari tulang rusukmu yang
paling bengkok. Yang jika kau paksakan untuk lurus.. maka diriku pun akan
patah..
Aku tlah belajar
menjadi pendengar yang baik untukmu, yang menedngarkan setiap kisah lalmu
bersama orang lain sebelumku.. meski kadang harus ku palingkan wajahku agar air
mataku tak perlu menetes..
Aku tlah belajar
menjadi kawanmu, yang mendukung sgala kegiatan positifmu, yang membesarkan
hatimu di kala sedih menghampiri… yang menyemangati di kala hatimu tak bersemangat ..meski kadang aku yang membutuhkan hal itu
Aku tlah belajar
memaklumi setiap kebahagiaan lalumu bersama orang lain.. meski itu terlalu
sakit dan terlalu pahit…
Aku pun tlah menjadi adikmu, yang kau sebagi
kakak menuntun ku.. mengajariku mana yang baik dan tidak pada sesuatu yang
mungkin tak sampai pada pikirku..
Kamu pernah
bahagia bersama orang lain, saling berbagi duka dan suka.. saling memberikan
hadiah, saling memberikan sandaran satu sama lain. Saling member apa yang
masing-masing dari kalian butuhkan.. aku tlah menjadi pengamat masa lalu mu,
yang sring kali kau ceritakan padaku.. yang harus kumaklumi dengan
sayatan-sayatan luka setiap masanya.. maafkan aku jika tak mampu ku berikan
kebahagiaan yang lebih, maafkan aku jika aku tak mampu menajdi yang terbaik..
maafkan aku yang hanya mampu mencintaimu dengan tulus, yang hanya mampu menjadi
tempatmu berbagi.. Insya Allah, aku Mencintamu karenaNya.