Minggu, 22 Maret 2015
2011
Kamis, 19 Maret 2015
Penentu jenis kelamin anak itu siapa??
Seks education utk anak
Masalah seks masih dianggap tabu dibicarakan di depan anak-anak. Orangtua lebih memilih menghindar ketika anak bertanya seputar masalah seks. Kenyataannya semakin marak kasus kekerasan dan eksploitasi seksual yang menimpa anak-anak. Sebab itulah pendidikan seksual perlu diperkenalkan pada anak sejak dini untuk menghindari anak dari kekerasan seksual dan perilaku seksual yang negatif. Memang, membicarakan seks dan seksualitas dengan anak pada mulanya tidak akan terasa nyaman. Namun seiring berjalannya waktu serta latihan yang terus menerus, hal tersebut akan terasa lebih mudah. Ada beberapa tahapan umur dan cara memberikan pendidikan seks sesuai dengan tingkat usia anak:
# Infant dan Batita
Saat anak-anak belajar berjalan dan berbicara, mereka juga mulai belajar tentang tubuh mereka. Dalam hal ini orang tua menjadi guru utama untuk anaknya. Kenalkan organ seks miliknya. Anda bisa melakukan saat memandikan Si Kecil. Saat mandi juga merupakan waktu yang tepat membicarakan bagian tubuh yang bersifat pribadi. Saat anak bertanya tentang bagian tubuhnya (atau tubuh Anda) jangan tertawa dan merasa malu. Jawab pertanyaannya secara langsung, sesuai usianya. Di usia ini Anda dapat menanamkan bahwa anak tidak boleh sembarangan mempertontonkan alat kelamin.
# Usia Preschool
Di usia ini, anak-anak sangat ingin tahu tentang tubuh mereka dan orang lain. Mereka menyadari kalau laki-laki dan perempuan memiliki alat kelamin yang berbeda. Rasa ingin tahu anak tentang perbedaan kelamin datang secara alami. Mungkin Anda pernah mendapati anak Anda sedang bermain dokter-dokteran atau ia sedang memeriksa organ seks anak lainnya. Hal tersebut pastinya jauh dari aktivitas seksual dewasa dan itu tidak berbahaya jika hanya anak-anak yang terlibat. Pada usia ini penting untuk mengajarkan pada anak bahwa tubuhnya adalah miliknya. Dan tak seorang pun yang berhak menyentuhnya tanpa izin. Selain itu ajarkan anak untuk berkata ‘tidak’ jika ia merasa tidak nyaman dan meminta bantuan pada orang dewasa yang dipercaya saat ia membutuhkannya. Hal ini akan mempersiapkan anak jika suatu saat ia dihadapkan pada situasi yang membuatnya merasa tidak aman.
# Usia Sekolah
Anak-anak di usia ini mampu memahami isu-isu yang lebih kompleks tentang kesehatan, penyakit dan seksualitas. Umumnya mereka tertarik tentang isu kelahiran, keluarga dan kematian. Mereka juga akan banyak menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan isu tersebut. Ciptakan rumah dimana anak merasa bebas dalam bertanya tentang tubuh, kesehatan dan seksualitasnya. Dengan demikian, anak akan belajar bahwa rumah mereka adalah lingkungan yang mendukung sehingga mereka tidak akan mencari informasi dari sumber yang keliru.
# Menjelang Remaja
Di usia ini anak-anak akan mengalami perubahan pubertas. Mereka sering merasa khawatir tentang tubuh mereka, penampilan mereka, dan sebagainya. Jelaskan pada anak tentang menstruasi dan perkembangan payudara (untuk anak perempuan), mimpi basah (anak laki-laki) serta perubahan fisik yang terjadi pada mereka. Ada banyak tekanan sosial di usia ini. Karena itu anak butuh bimbingan untuk membuat keputusan yang baik mengenai relationship, membatasi komunikasi tentang seksualitas, dan melindungi dirinya dari situasi yang tidak aman.
# Usia Remaja
Remaja sangat ingin tahu tentang seks. Pada tahap ini penting bagi mereka mendapatkan informasi dasar dan akurat, termasuk apa itu hubungan seksual (sexual intercourse), orientasi seksual, kerugian dari seks bebas, dan sebagainya. Tanamkan pada anak nilai moral yang baik.
Tips Berbicara dengan Anak Tentang Seksualitas
• Adalah tanggung jawab orang tua untuk mengenalkan pendidikan seks sedikit demi sedikit. Jangan menunggu anak yang memulai percakapan.
• Cari tahu apa saja yang telah anak ketahui. Misalnya Anda bertanya, “Menurutmu dari mana bayi berasal?” Koreksi informasi yang salah dan berikan fakta yang benar tentang pendidikan seks.
• Hargai anak Anda saat ia bertanya tentang pendidikan seks. Hal ini akan membuat anak merasa nyaman untuk mendiskusikan masalah apapun, utamanya masalah pendidikan seks.
• Jika Anda tidak tahu jawaban dari pertanyaan seks, ini saatnya Anda dan anak mencari tahu bersama-sama.
• Membeberkan fakta saja tidak cukup. Anak butuh dididik tentang reproduksi dan pubertas. Bagaimanapun anak juga butuh mendengar nilai-nilai keluarganya tentang pendidikan seks.
• Ajarkan pada anak bahwa laki-laki dan perempuan dapat berbicara tentang seksualitas bersama-sama. Ini merupakan keterampilan yang penting untuk anak di masa dewasa.
Teks : Yeni Umardin
Sumber : familyguideindonesia.com