Laman

Minggu, 18 Oktober 2015

Surat untuk ayah

Ayh.. Saya rindu denganmu ayah. Rindu berada diatas pangkuanmu sembari ayah memlukku erat. Aku rindu pada moment itu hingga ayahpun terkadang mengeluh kelelahan menopang berat tubuhku, tp aku slalu mau duduk di atas pangkuanmu.

Ayah, tumbuh menjadi dewasa itu memberatkan. Rasanay aku tak ingin menjadi dewasa. Rasanya aku hanya ingin menjadi anak kecilmu yang manja, berambut panjang. Yang kadang , ayah akan menegurku ketika rambutku mulai berantakan. Dan dengan segera ayah akan mengambil sisir untuk merapikan rambutku. 
Ayah, bisakah kita kembali pada beberapa tahun silam.. Atau paling tidak kita mengulangnya saat ini. Iya ayah , saat ini.. Bukan nanti atau besok.. 
Rasanya begitu nyaman duduk bersamamu.. Terlalu banyak perasaan bercampur aduk yang tak perlu diungkapkan namun sepertinya Ayah mengerti...

Ayah, kekuatan macam apa yang ada pada tanganmu.?? Disetiap ayah memebelaiku manja rasanya begitu tentram, disetiap ayah mengelus pundakku rasanya menenangkan jiwa..
Ayah aku ingon menjadi anak kecilmu saja, dan ayah tetap tampan tak beruban.. Ayah tetap gagah perkasa bekerja, ayah yang tak kenal lelah seprti dulu , .

Aki sayang padamu ayah.. Terlalu sayang padamu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar