Dalam hampa waktu, pikiran memutar,
Ki Hadjar Dewantara, filsafat terukir.
Pendidikan berlandaskan kebudayaan,
Menyinari jalan, harapan terang dalam cakrawala.
Jiwanya merayap di lautan pemikiran,
Menggali makna, dalam tiap tanda.
Seperti burung yang terbang tinggi,
Cari cahaya, di kegelapan malam.
Sekolah bukan hanya tembok dan buku,
Namun taman, tempat bermain jiwa.
Anak-anak, seperti bibit yang tumbuh,
Perlu sentuhan, cinta dan arah.
Ki Hadjar Dewantara, guru sejati,
Wariskan filosofi, cahaya kehidupan.
Dalam puisi ini, kita sambut karunia,
Pemikiranmu abadi, dalam setiap jaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar